Glitter

Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Jumat, 21 Januari 2011

Otak,Kau Sungguh Anugerah Luar Biasa

Setelah hampir seminggu tidak menulis, kali ini saya ingin menulis tentang betapa luar biasanya otak kita.

Sejak lahir kita dikaruniai sebuah alat oleh Allah. Sebuah alat yang ketika kita belum tahu potensinya, kita pasti hanya menganggap biasa. Tapi, setelah kita tahu betapa potensi alat itu sangat luar biasa sehingga melahirkan ilmuwan-ilmuwan keren nan jenius seperti Einstein, Alfa Edison, Ibnu Sina dan masih banyak lagi, tentu kita pasti sangat bersyukur karena hanya kita, manusia, yang memiliki alat tersebut, diantara makhluk ciptaanNya. Alat itu bernama otak atau brain. Di dalam otak kita terdapat milyaran atau mungkin bahkan triliyunan neuron atau syaraf-syaraf yang mengatur seluruh aktivitas organ-organ di dalam tubuh kita, seperti jantung, ginjal, hati dll. 

Saat kita masih kecil, kita belajar berjalan, berbicara, berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita, membaca, menulis, semua itu dalam rangka kita belajar memfungsikan otak kita. Memfungsikan syaraf sensoris maupun motoris. Begitu kira-kira. Dari otak yang ajaib pulalah lahir pemikiran-pemikiran besar, teori-teori yang kita pelajari di sekolah serta lahir para tokoh-tokoh jenius yang terkenal macam Einstein, Alfa Edison,Newton, Ibnu Sina,Bill Gates dan masih banyak lagi.

Betapa luar biasanya otak yang merupakan organ yang kalau saya bilang sangat-sangat vital di dalam tubuh kita. Sebab, keseluruhan organ kita dapat berfungsi karena ada pusat yang mengaturnya, yaitu otak dan syaraf-syarafnya yang banyak banget itu. Dan ketika ada sedikit bagian dari otak kita mengalami kerusakan atau penurunan fungsi, maka organ-organ dalam tubuh kita ini juga akan mengalami penurunan fungsi dan gerak serta aktivitas kita menjadi terganggu. Kita akan susah bicara, bergerak, berjalan seperti pada saat kita masih sehat. Saya ingin sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya yang pernah melihat pasien-pasien dengan degenerasi atau kerusakan otak.

Sejak latihan di gymnasium rehab medik RSAL dr.Ramelan Surabaya, saya jadi sering melihat langsung pasien-pasien dengan penyakit yang diderita mereka. Saya juga jadi tahu apa dampak dari penyakit yang mereka derita, seperti kesulitan bicara, berjalan, bergerak dan masih banyak lagi. Tidak hanya tahu dari buku-buku yang selama ini saya pelajari, tapi melihat secara langsung. Beberapa pasien yang sering datang di gymnasium rehab medik itu kebanyakan adalah pasien geriatri atau lansia.

Kecenderungan mereka sakit Cerebro Vascular Attack bahasa kerennya atau sering kita kenal dengan stroke. Kebanyakan dari mereka dilatih berjalan oleh para fisioterapis disana. Selain diajari berjalan, mereka juga diajari untuk memegang benda, sebab fungsi tangan mereka sudah tak sebaik tangan kita yang masih sehat. Ketika kita masih sehat, tangan ini masih bisa mengambil benda, memegang dan menggenggamnya. Berbeda dengan pasien stroke, tangan mereka hanya bisa terkelungkup, atau lurus terbuka aja, namun untuk memegang, menggenggam serta mengambil benda mereka tidak bisa.

Saat saya dirawat inap di rumah sakit, kebetulan pasien di sebelah saya adalah pasien stroke akibat pembuluh darah di otaknya pecah. Pasien tersebut dioperasi karena satu-satunya cara yang bisa dilakukan cuma operasi. Perlu diketahui bahwa tidak semua orang ketika dioperasi pasti sembuh. Selalu ada konsekuensi dan dampak akibat proses operasi. Itulah yang saya lihat pada pasien di sebelah saya. Kerena operasi yang dijalani, beliau mengalami susah bicara dan harus diterapi bicara. Seperti kita ketika masih kecil dulu yang baru belajar bicara. Itulah yang dialami beliau. Sungguh luar biasa dampak dari kerusakan sedikit saja bagian dari otak kita.

Sekitar 9 hari yang lalu saya harus kehilangan saudara saya yang mengidap penyakit meningitis atau radang selaput otak. Otaknya diserang oleh virus. Hal itu membuatnya terbaring tak sadarkan diri selama kurang lebih 2 tahun di RS Darmo Surabaya. Ketika suatu hal menyebabkan otak kita tak berfungsi sebagaimana mestinya, maka tubuh ini pun hanya bisa diam atau koma tak sadar diri. Dan mungkin sudah waktunya bagi dia untuk pergi menghadapNya, maka dia pun pergi tanggal 12 Januari 2011 kemarin. Lagi-lagi karena ada kerusakan pada sedikit saja bagian dari otak kita, organ tubuh kita sudah tidak berdaya.

Dari beberapa cerita saya diatas, terbukti bahwa begitu besar peranan otak di tubuh kita, meski berat otak itu hanya 2 persen berat tubuh kita. Karena begitu luar biasanya potensi otak ini sehingga seringkali Allah memerintahkan kita dalam firmanNya untuk menggunakan sang akal dengan baik. Menggunakannya dengan cara senantiasa berpikir, berpikir, dan berpikir. Kerap kali Dia menyebut dalam Al-Quran ''bagi orang yang berpikir, bagi orang yang memahami dan masih banyak istilah lain yang digunakanNya sebagai perintah kepada kita untuk senantiasa menggunakan akal. Memikirkan segala sesuatu yang diciptakanNya dan memahaminya.

Ketika kita bisa memahami alam semesta yang luar biasa ini, kita jadi paham betapa kecil dan tidak berdayanya kita sehingga kita sadar bahwa tak ada yang patut disombongkan dari diri kita. Saat kita berpikir, kita jadi memahami bahwa ternyata di sekitar kita ada masyarakat yang diliputi oleh berbagai masalah yang butuh untuk dipecahkan. Ketika kita dapat memanfaatkan potensi otak kita, maka kita bisa membantu memecahkan persoalan yang sedang dialami masyarakat, persoalan negeri, sebagaimana para orang besar nan jenius dengan temuannya yang dapat membantu memecahkan persoalan masyarakat. Misalnya, Graham Bell dengan teleponnya yang sampai saat ini kita pakai, Thomas Alfa Edison dengan bola lampunya yang sampai sekarang kita sangat butuh dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa adanya lampu. Dan satu hal lagi, ketika kita senantiasa berpikir memanfaatkan otak, kita jadi mengerti kenapa kita harus senantiasa mengucap terima kasih sebagai tanda syukur padaNya. Dengan berpikir, kita jadi mengerti akan hakikat manusia sebenarnya. Hakikat manusia yang harus mengabdi pada Tuhan dan memberikan yang terbaik untuk masyarakatnya. Semoga sedikit tulisan ini dapat bermanfaat.

Otak, kau sungguh anugerah luar biasa dariNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar