Glitter

Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Minggu, 24 Oktober 2010

Refleksi dan Elegi

Demi masa...
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Kecuali orang yang beriman dan bertaqwa pada Allah
serta saling menasehati dalam kebajikan.
Sebagaimana tertera dalam firmanNya surat Al-Ashr (103:1-3).

Wahai saudara seperjuanganku...
Dimanapun kalian berada aku yakin kalian saat ini
sedang berjuang dan berlomba dengan sang waktu untuk
mewujudkan cita-cita besar kita bersama.

Saudara seperjuanganku..
Berbicara tentang waktu, masihkah kalian ingat akan ikrar kita bersama?
Saat kita berkumpul di suatu tempat dan mengucapkan ikrar kita..
Ikrar yang memang sudah ada dalam diri kita sebelum kita dilahirkan.
Namun, seiring berjalannya waktu kita melupakannya
Dan...
Sampai pada akhirnya kita bertemu dalam satu ruang dan waktu
bersama, saling mengenal,mengokohkan ukhuwah kita
Dan bersama mengucapkan ikrar kita dengan Dia menjadi saksi kita.

Kini...
Disaat kita telah berpisah satu sama lain
Berusaha mengejar karir kita masing-masing
sebagai pertanggungjawaban kita kelak di hadapanNya...
Apakah kita masih ingat akan ikrar kita yang dulu?
Masihkah semangat idealisme ini melekat dalam jiwa kita hingga detik ini?
Ataukah karena segala kesibukan yang kita miliki
Kita telah lupa dan bahkan tidak sempat memikirkan hal itu
Dan karenanya semangat yang ada dalam diri kita
seiring berjalannya waktu menjadi pudar
Ataukah kita telah lupa dan mengikuti kondisi
sekitar kita yang tak jelas arah dan tujuannya?
Sebagaimana ketika kita dahulu belum memahami apa itu kebenaran
Kebenaran yang berasal dari-Nya...

Wahai Kawan-kawanku Sang Pejuang...
Ku ingin bercerita tentang suatu hal pada kalian

Ketika ku duduk termenung memahami sekitarku
Memahami masyarakatku...
Aku ingin menangis karna hati ini tak mampu menahan
rasa pilu ketika kudapati fakta
Masyarakat kita sampai saat ini belumlah menjadi masyarakat
sebagaimana yang kita impikan dulu...
Semakin hari semakin bertambah buruk
Dan ketidakadilan semakin menampakkan kekuatannya.
menindas mereka yang lemah,yang membutuhkan bantuan.

Di sisi lain...
Kudapati mereka yang tidak peduli akan keadaan masyarakatnya
yang hanya sibuk dengan urusan dan kepentingan mereka masing-masing
Dengan dalih ingin memperbaiki masyarakat
mereka selalu meneriakkan jargon yang mereka banggakan.
Yang bagiku sesungguhnya itu semua hanya omong kosong
Tidak ada implementasinya.

Sementara itu di sisi lain lagi...
Kudapati mereka yang nyaman dengan segala rutinitas,wawasan dan pemikiran sempit mereka.
Tak mau menerima pembaharuan.
Dan karenanya sulit diajak untuk memajukan masyarakat ini.
Memajukan diri mereka saja tak mau
Apalagi memikirkan kemajuan masyarakat ini.
Dan kudapati pula kaum intelektual yang berada di tengah-tengah masyarakat
dengan segala gelar yang mereka miliki mereka hanya menjadi pengamat
dan pengkritisi,bukannya pengimplementasi solusi

Dan generasi muda penerus yang merupakan cikal bakal pemimpin
Justru lebih senang membuat permasalahan dengan kaum aparat polisi.
Aku salut dengan semangat muda mereka sebenarnya
Namun, sayang arah perjuangan mereka masih tampak samar-samar.
Mungkin mereka sudah menganggap jalan pikiran mereka benar
Dengan intelektual mereka, mereka mencoba memecahkan
masalah yang sedang dihadapi masyarakat ini.
Melakukan aksi mereka,Namun berujung pada bentrokan dan bentrokan
yang justru tidak memecahkan masalah yang ada.

Semua itu membuatku tidak tahan melihatnya
Hingga terkadang tidak sabar rasanya hati ini menunggu 9 tahun lagi
Aku tahu kita saat ini masih dipersiapkan
untuk menjadi pemimpin yang dapat memecahkan masalah-masalah
yang tengah dihadapi masyarakat
Dengan keahlian,pemikiran ilmiah serta semangat juang kita
yang terus diasah dan dikembangkan sejak dini.
Ketika mengingat hal itu
Sedikit demi sedikit dapat kutahan ketidaksabaranku

Ingatlah selalu saudaraku...
Akan jalan perjuangan ini
Janganlah pernah
Kita kalah dengan Mereka...
Mereka yang bersemangat untuk menegakkan Islam
Namun,cara yang mereka gunakan sebenarnya masih belum dapat
memecahkan masalah masyarakat hingga saat ini
Mereka penyebar nilai-nilai
yang bertentangan dengan arah dan tujuan perjuangan kita.
Mereka yang berintelektual,
Namun kecerdasan mereka tidak untuk memikirkan keadaan masyarakatnya
Hanya untuk kepentingan diri mereka semata.
Memang,saat ini kita tak tampak,kita tak dikenal oleh mereka.
Namun,hanya kita yang memiliki cara berpikir yang berbeda dengan mereka
Cara berpikir dengan struktur makro yang benar secara universal
Yang dapat diterima oleh masyarakat luas nantinya

Aku sering membayangkan ketika kelak
kita berhasil dalam karir kita masing-masing
Dan dipertemukan kembali dalam satu ruang dan waktu seperti dulu
dan kita berhasil membuat masyarakat kita menjadi masyarakat
yang baik dan keadaan berjalan sesuai hukum keseimbangan
Ketika itu rasa sedih dan piluku hilang,seakan terobati
Dan hanya saat itulah saat dimana aku dapat tersenyum

Saudaraku...
Jika ternyata belum dapat kita mewujudkan impian kita ini
Semoga Allah tetap menganggap kita sebagai pejuangNya
dan syahid di jalanNya
Mungkin kita bukanlah Assabiqul Awalun
Namun,kita berusaha dan berjuang seperti mereka
Dan semoga kelak kita termasuk dalam orang-orang
yang mengikuti beliau Rasulullah SAW.

Semoga...
ketika kita dipertemukan lagi
Di Padang MahsyarNya
Kita dipertemukan sebagaimana awal kita dulu dipertemukan olehNya
dan kita bisa bersama di tempat yang menjadi cita-cita kita
yang merupakan cita-cita yang tak ada bandingannya
dengan segala cita-cita yang ada di dunia ini

Salam Perjuangan

24-10-2010 Catatan ini kutulis pada satu waktu dimana aku yakin
kita akan dipertemukan lagi pada saat yang ditentukanNya.
Bersama kalianlah perjuangan ini terasa senang diharungi
Teman-teman sejatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar