Terima Kasih Senior

Entah kenapa tiba-tiba aku ingin menuliskan hal ini. Tapi,aku menuliskan hal ini bukan berarti tanpa sebab. Aku menuliskannya karena baru saja aku belajar dari seorang senior FK-ku. Karena itulah aku ingin menuliskannya di blogku ini.

Belum pernah aku diajari banyak hal seperti ini sebelumnya oleh seniorku. Mungkin karena aku yang tidak bertanya atau mungkin karena di dunia ini sudah semakin sedikit orang yang mau berbagi ilmu pada kita secara cuma-cuma apalagi jika hal itu sampai mengganggu kesibukannya atau mengurangi waktunya? Entahlah.

Namun, yang aku alami baru saja benar-benar sebuah hal yang bagiku sangat langka. Pada awalnya bertanya masalah ISMKI, LKMM kemudian terus dan terus berlanjut karena rasa penasaranku. Hingga pada akhirnya aku memperoleh petuah-petuah bijak yang  diberikannya secara cuma-cuma padaku. Beruntung sekali rasanya, ternyata masih ada seniorku yang peduli di tengah kesibukannya.

Hal itu secara tidak langsung membuatku kagum padanya (hehehe). Pada seseorang yang namanya sama dengan salah satu maestro musik dunia (hahaha). Maaf aku nggak bisa nulis namanya disini. Tapi dari clue yang aku tulis diatas bisa tertebak sendirilah nantinya (hehehe).

Darinya aku belajar banyak hal dan ingin kubagikan lewat blog ini ilmunya. Terutama bagi kalian mahasiswa FK yang mungkin tidak sengaja membaca blog ini.

- Berkarya untuk masyarakat ataupun institusi dimana kalian berada itu bisa lewat jalan apa pun. Jadi, jika jalan satu yang kalian tempuh mengalami hambatan, jangan cepat putus asa, masih ada jalan lain terbentang. Kesempatan selalu ada asal kita tetap berusaha dan menjalani semuanya dengan tulus ikhlas.

- Sebagai seorang mahasiswa FK, kita dituntut memiliki kemampuan akademis serta soft skill yang luar biasa. Menjadi mahasiswa FK bukan identik dengan buku,buku dan buku saja. Tapi juga dengan organisasi. Dimana dari organisasi ini kita bisa memperoleh banyak hal yang tidak kita dapat dengan hanya berkutat pada textbook kita. Hal-hal yang bisa kita dapat dari organisasi antara lain:

1. Bisa berkomunikasi dengan sesama mahasiswa, perangkat fakultas (dekanat), karyawan, semakin banyak yang kita kenal. Semakin luas silaturahmi kita.
2. Bisa belajar menempatkan orang pada pekerjaan yang pas untuknya.
3. Memperoleh skill memimpin dan manajemen (terutama manajemen waktu).
4. Bisa belajar mengambil keputusan di saat kondisi tertekan atau dalam kondisi buruk.
5. Bisa belajar tetap berpikir jernih di tengah kondisi buruk atau saat tidak ada solusi.
6. Belajar bersikap dewasa dan ikhlas (manajemen sakit hati,manajemen hati saat kerja tidak dihargai,tidak dianggap).
7. Belajar berbagi. Saat kita menjadi senior, sudah menjadi kewajiban kita berbagi ilmu dengan junior, karena merekalah nantinya penerus kita saat kita tidak ada.

Hingga semua itu membawa kita menjadi manusia yang lebih baik untukNya dan masyarakat, bangsa dan negara ini.
Kelak semua itu akan kita butuhkan ketika kita berhadapan dengan dunia nyata, bukan dunia kemahasiswaan lagi. Namun, akademik tetap yang prioritas baru disusul dengan organisasi.

- Kita haruslah tahu sampai dimana batas kemampuan kita. Mengukur diri sebelum kita berkata siap bekerja atau tidak adalah hal penting.

- Saat diberikan berbagai tawaran pekerjaan, pilihlah sesuai dangan batas kemampuan kita. Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Terlalu sibuk organisasi sampai sakit atau nilai jeblok, Allah tentu nggak akan suka.

- Hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Jadi, lakukanlah semuanya dengan segenap hati semata untuk Allah dan masyarakat ini. Sebab semua yang kita lakukan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapanNya.

Benar-benar suatu pelajaran yang berarti. Meski cuma sedikit tapi isinya berbobot. Dan satu hal lagi yang aku pelajari dari sosoknya. Sebuah kerendahan hati. Jika kadang aku masih melihat senior ingin dihormati dengan statusnya sebagai senior, aku tak melihat hal itu padanya. Meski dia tidak meminta untuk dihormati, tapi nyatanya orang lain dengan sendirinya menghormatinya.

Aku senang karena ternyata masih ada orang sepertinya. Orang ini benar-benar keren deh. Kelak, semoga aku bisa sepertinya. Bukan menjadi mirip seperti dia, tapi memiliki kemampuan sepertinya. Amin.

Terima kasih Seniorku